Warna-warni Doraemon 100 Secret Gadget Expo Ancol

Masa kecil generasi 90-an terasa belum lengkap kalau tidak mengenal boneka robot kucing berwarna biru. Tanpa telinga, tanpa cakar, dan tanpa 'meong'. Ya, Doraemon. Tentu makin bahagia kalau kita bisa berada di taman bermain Doraemon yang berisi puluhan patung Doraemon dan kawan-kawan dalam satu spot. Serasa masa kecil kita kembali.

 
Doraemon 100 Secret Gadget Expo sengaja diadakan di Jakarta untuk memanjakan kenangan masa kecil serta memanjakan dunia bermain anak-anak Indonesia. Meski lewat sebuah pameran yang langsung didatangkan dari Jepang, kita leluasa berfoto bersama banyak bentuk ekspresi Doraemon dan kawan-kawannya. Tak tanggung-tanggung pomerannya diadakan selama 4 bulan. Apalagi namanya kalau bukan pesta pencinta Doraemon? 

Bagiku tentu saja ini semacam nostalgia. Perayaan kenangan tak cukup lewat film Stand By Me Doraemon saja, tetapi lebih kuat rasanya saat mengunjungi pameran ini. Dan, ke sanalah aku tempo hari.
Begitu masuk Ancol, kami langsung menuju Ancol City Mall. Langsung deh ke lantai paling atas untuk mengantre tiket dan mengantre masuk. Karena hari libur, antrean memang luar biasa panjang. Setiap 10 menit, pintu akan ditutup agar pengunjung tak membludak di dalam lokasi pameran.



Sebenarnya sebelum ke Doraemon Expo ini, aku sudah membaca beberapa Blog dan beberapa komen orang. Ada yang bilang tidak memuaskan. Ada juga yang bilang, hanya bagian 100 ekspresi Doraemon yang tampak menarik. Ada pula yang bilang, pengunjung tak bisa mengeksplorasi pameran lebih leluasa karena petugasnya menyebar dan mengawasi.

Mari kujawab satu per satu. Tiket kemahalan? Mungkin iya dan mungkin juga tidak. Itu tergantung seberapa besar kenikmatan yang bisa kita dapatkan di dalam pameran. Dengan tiket Rp90.000,00 untuk masuk pameran pertama dan satu-satunya di Indonesia, kurasa cukup bernilai. Tarifnya standar untuk ukuran konten pameran yang langsung dikelola oleh pihak Jepang.


Tidak memuaskan? Mau sepuas apa? Kita puas memotret di sana dan di sini. Puas menyaksikan wujud Doraemon dalam bentuk tiga dimensi. Puas pula menikmati keharuan yang terjalin dalam persahabatan Doraemon dan Nobita lewat ekspresi-ekspresi mereka. Kurasa kita layak bersyukur sudah didatangi Doraemon seperti ini. Kalau mau lebih puas lagi, kita bisa terbang ke Jepang dan ada satu sudut khusus untuk pencinta Doraemon di negara itu.





Di dalam pameran, kita akan disuguhi dinding-dinding menarik bergambar segala pernik Doraemon. Dari pintu masuk saja, Warna-warni itu sungguh terasa. Nuansanya sangat "Doraemon", cerah, ceria, menyenangkan, dan menenangkan. Oiya, tak kalah seru, musik soundtrack serial Doraemon versi Indonesia yang sudah sangat akrab di telinga kita diperdengarkan di Doraemon Expo ini. Serasa masuk ke dunia kartunnya.



Mulanya masih sejarah Doraemon yang dulu berwarna kuning dan berkuping. Setelah tahu sejarahnya, ternyata kuping Doraemon digigiti tikus dan ia menangis hingga warna kuningnya luntur jadi biru, pengunjung akan diajak pindah ruangan. Ruang mesin waktu. Sepertinya kita akan diajak ke dimensi Doraemon biru yang bisa mengeluarkan benda-benda ajaib dari kantongnya.




Yes, ini dia ruangan panjang, terang, cerah berisi 100 patung Doraemon berbagai ekspresi. Kita bisa banget lho mengikuti gaya Doraemon. Mana gaya yang paling kamu suka? Doraemon aja punya 100 ekspresi, nah kita masih malu-malu berpose? Malu tuh sama Doraemon yang nggak neko-neko.





Dari 100 patung ini, akhirnya kita melihat keakraban Nobita dan Shizuka. Mereka menikah. Tak sempat menyaksikan Nobita dan Shizuka dewasa menikah di film kartunnya? Nah, di sini tempatnya. Kita bisa datang ke resepsi mereka, sebuah altar cantik penuh bunga. Sweet banget.


Eits, nggak sampai di situ saja. Dari altar, kita kembali ke masa lalu, masa menyenangkan Nobita kecil di sekolah, rumah, dan taman bermain bersama Shizuka, Tsuneo, dan Giant. Ada ruang tiga dimensi yang paling banyak peminatnya lantaran kita bisa berfoto bersama keluarga Nobita. Seru sekali bukan? Ada benda-benda ajaib Doraemon yang bisa kita sentuh.

 


Dan, akhirnya, saat kita melihat Giant konser (you know his voice hear like), petualangan kita di dunia Doraemon pun berakhir. Yeah, panggung konser Giant yang memekakkan telinga menjadi ujung pameran. Semacam klimaks dengan pecahnya gendang telinga kita. Hehehehe.


See! Tak ada keseruan yang tertinggal, semua dibawa di dalam benak dan diendapkan di dalam hati. 



Credit Photo: Renni Fitriyana, Ageng Wuri, Junisatya, dan saya :D

Komentar

Popular Posts